Puisi Ibu ini bisa jadi obat rindu buat Anda yang sedang
merasakan kerinduan terhadap sosok seorang ibu. Anda juga bisa menemukan
kumpulan puisi tentang Ibu pada artikel Puisi Hari Ibu yang telah saya
publikasikan dulu.
Puisi Rindu Bunda
Aku merindui
mu,,Ibu,,
Meskipun engkau tidak
mengetahui itu,,Ibu,,
Dan aku tidak
mengetahui isi hati mu,,Ibu,,
Tapi aku meyakini
Bu,,bahwa kita sehati,,
Engkau jauh dari
pandangan mata ku,,Ibu,,
Apapun keada’an mu
kini Ibu,,
Ananda selalu
mendo’akan yang terbaek buat mu,,Ibu,,
Namun Ibu,,
Satu hal yang tidak
Ananda mengerti hingga sa’at ini,,
Kenapa dan mengapa
Ibunda pergi meninggalkan Ayah dan Ananda,,Ibuu,,???”
Apa kabar mu
Bunda,,???”
Kami menyayangi
mu,,Bunda,,
Puisi Tenggelam Dalam
Hitam
kelopak mata ini
terbuka…
awalnya aku menangis
manusia di ujung mata
mulai tersenyum tipis
manusia pertama yg
kulihat
kata mereka aku boleh
memanggilnya ibu
ia menimang dengan
irama senandung malam
begitu seterusnya…
hingga aku tenggelam
dalam hitam
aku hidup dalam
tidurku
sepasang mata terus
perhatikan raga mungil ini
perlahan wujud itu
mengais pipi ini dengan lembut
lalu wujud itu
berkata
“ia malaikatmu, dan
ini adalah mimpimu”
malam itu aku
menangis…
tangisan yang memecah
sunyi di belantara sepi
ia terbangun dengan
setengah mata terbuka
lalu…
ia menimang dengan
irama senandung malam
begitu seterusnya…
hingga aku tenggelam
dalam hitam
sampai di ujung
umurnya
aku selalu mengucap
do’anya
di sepertiga malam
tanpa riuhnya
aku mulai belajar
bagaimana hidup mengukir kisahnya
begitu sempurna…
aku mulai belajar
bagaimana waktu berguguran mengurai cerita cintanya
begitu sempurna…
kata mereka tidak ada
yang sempurna
perlahan aku tercekat
dalam kata-kata
angin utara yang
mendesak
membuatku tak
berkutik membuat jejak
aku dihantui putus
asa
bagaimana jika aku
tak sanggup?
bagaimana jika aku
gugup menghadapi hidup?
sampai pada suatu
akhir aku tersungkur
sekarang siapa?
siapa yang akan
menimangku dengan irama senandung malam hingga aku tenggelam dalam hitam?
disaat ketenangan
mulai menghasutku
aku teringat wujud
rapuh itu
ya aku ingat…
kata mereka aku
memanggilnya ibu
“tak perlu menjadi
sempurna, hanya untuk sekedar mengejar mimpi dan asa, jadilah yang terbaik,
lalu kejar angan tanpa harus menoleh berbalik”
itu pesan terakhirnya
pesan yang ia bawa
dipelukan sang lahad
dan di batu nisan itu
namanya dipahat
Puisi
Ibuku Yang Kuat
Ibuku yang kuat…
Yang menangis dalam
gelap
Berkeluh kesah dalam
senyap
Menanggung peluh dan
penat
Seorang diri
Ibuku yang kuat…
Terimakasih telah
mengajari aku kehidupan
Yang nyata!
Kehidupan yang pelik
dan menyakitkan!
Ibuku yang kuat…
Wanita tangguh penuh
kelembutan
Mempunyai hati dan
juga kekuatan
Sabarlah ibu,
Kita pasti bisa
melewati beban ini berdua
Ibuku yang kuat…
Ini aku anakmu
Anak yang kau
lahirkan oleh cintamu
Maafkan aku karna aku
belum bisa bersikap dewasa!
Ibuku yang kuat…
Bertahanlah! Kau
adalah wanita tangguh!
Yang diciptakan Tuhan
untuk melahirkan
anak” yang berguna untuk dunia!
Ibuku yang kuat..
Saat kelak aku akan
sepertimu
Dan kau sudah tiada
Aku ingin kau
melihatku dari atas sana
Bahwa ini anakmu!
Anakmu yang kuat dan
tangguh!
Seperti ibuku yang
kuat…
Puisi
Membuat Bunda Tersenyum
Disetiap garis kerut
wajahmu
tersimpan berjuta
deritamu
namun kau tetap tabah
menjalani harimu yang
memang harus kau jalani…
pernah kulihat,
tetes airmata
mengalir dipipimu,
hatiku gundah,
apa gerangan yang
membuat dirimu menangis,
ya Allah.. apa
salahku ? apa yang telah kuperbuat hingga ia menangis?
akankah karena aku
atau ada hal lain yang membuatnya benar-benar sedih hingga harus mengeluarkan
airmatanya..
kuhampirinya
perlahan,
seiring menetesnya
airmata akkupun bertanya,
” bunda, mengapa
engkau menangis..?? jangan menangis, tak sanggup aku melihatnya ”
namun ia hanya
menjawab,
” tak ada apa-apa
sayang, bunda menangis karena bunda sedih, bunda tak bisa membuatmu bahagia,
bunda ingin melihatmu bahagia sayang, ingin melihatmu sukses”
Ya Allah,
izinkan aku untuk
mewujudkan semua inginnya,
izinkan aku
membuatnya tersenyum,
tersenyum di usianya
yang semakin renta…
Puisi
Ibuku Pahlawanku Ibu…
Bagiku kau adalah
pahlawanku..
Engkau pahlawan yg
berjuang demi anak-anakmu..
Tanpa kenal siang dan
malam..
Engkau tetap berjuang
ditengah hujan dan terik matahari..
Ibu..
Sebelum ayam berkokok..
Sebelum matahari
terbit..
Dan hari masih
gelap..
Kau telah bangun dari
tidurmu..
Kau bergegas mengayuh
sepeda tuamu..
Menuju keramaian..
Disana engkau harus
mengemis perhatian mereka..
Nasib dan rezeki
ditanganmu…
Memang tak seberapa
yg kau peroleh setiap harinya..
Tapi kau tetap
menjalaninya dgn sabar..
Dan berharap ada
terang yg engkau temui kelak..
Ibu…
Sungguh engkau
pahlawanku…
Engkau ibu dan juga
ayah buat kami anak2mu..
Terimakasih,ibu..
Puisi
Malaikat Tak BerJubah ( Ibu )
Ibu….
Kasih mu yang
terjelma di sinar surya yang cerah,di sawah dan daratan, hingga nilai tunai
yang kau beri
ucapan syukur dan
terimakasih terucap dari bibir polos ku, atas kebaikan yang kau beri
Ibu….
Telah habis dan
kering keringat dan air matamu, hingga kulit yang dulu indah kini bagaikan
gumpalan benang kusut,wajah yang dulu kencang kini dipenuhi goresan-goresan
halus,kasar bat lukisan seorang sastrawan, yang tak ternilai harganya bagi anak
yang hina ini
ibu…ibu..ibu…
hilanglah harta fana
yang kau cari,ajarkan ku harta duniawi dan surgawi, tuk genggam cita-cita,masa
depandan harapan ku, bagaikan aq memeluk bulan, memetik bintang-bintang
dilangit, hingga aq mampu merangkul dunia dengan ilmu pengobanan mu
ibu…
engkau bagaikan
malaikat tak berjubah kau didik ajar aku dengan kasih mu yg tulus bagaikan bulu
domba,suci bagaikan merpati, semurni bilir -bilur_Nya,kau ajar aq ajaran yg
bijaksana bahkan kado terindah kau hantar aku kepada Bapa di sorga, lewat doa
yg kau sujudkan di bawah altarNya hingga aq berharga dan di pilih menjadi biji
matanya dan di angkat menjadi kepala
ibu…
dgn apa ku bala kasih
mu,gelar AMKeb harap ku mampu bangkitkan gairah mu yng dlu bagaikan gelombang
pasang di laut,yg menghantar mutiara ke tepi pantai,dan bagaikan suara angin di
puncak gunung sion yng terdengar ke seluruh penjuru, sehingga seluruh bumi yang
berpenghuni menjadi matrai bukti, bahwa malaikat tak berjubah kini ada di
pelupuk mata mereka..
Nb”pengorbanan
seorang ibu dlam memperjuangkan sekolah anak nya”
Puisi
Kau Segalanya, Ibu
dalam hidup ini tak
ada yang lain,,
hanya ingin bersama
mu,,
ibu,,
kau lah
segalanya,hidupku,mati ku,,
jika kau tak disisi
ku,,
hampa hati ku
terasa,,
kau obat dikala ku
sakit,,
kau tawa dikala ku
sedih,,
kau penyejuk dikala
ku haus,,
kau penerang dikala
ku dalam kegelapan..
kau penunjuk arah
dikala ku tersesat
hanya bersama mu hari
ku terasa indah dan berarti,,
jika kau sedih hati
ku terasa diiris sembilu,,
maafkan jika anak mu
ini berbuat salah,,
asal ibu tahu,,
disaat aku marah pada
mu,,
itulah disaat aku
cemburu,
cemburu karena ibu
cuekin aku,,
disaat aku jutek
padamu,,
itulah saat ibu
kurang care sama ku,
ibu,,,,
asal ibu tahu,,
aku tak ingin ada
orang lain disisi ibu..
aku ingin hanya ada
aku disisi ibu,,
mungkin aku egois,,
tpi itu lah aku,,
ANAK MU..
Puisi Merindu Bunda
Selepas Isya
Semilir angin menerpa
Hadirkan bayangan
Bunda
Bersama rindu padanya
Rindu kini menggelora
Seperti ombak samudra
Bergejolak dalam jiwa
Aku merindu Bunda
Ku tatap potretnya
berulang kali
Berharap rindu
padanya terobati
Menuntaskan semua
rasa dihati
Oh Bunda
Kau Insan mulia
Jasamu takkan pernah
mampu ku membalasnya
Oh Bunda
Do’akan anakmu
Kala kita terhalang
ruang dan waktu
Puisi Ku Merindukanmu Ibu
ketika ku bayi
ku selalu di sayangi
dan dicintai
setiap waktu yang ku
lalui
tak lepas dari cinta
yang suci
ketika ku mulai
beranjak dewasa
tiada lagi cinta
tulus yang ku rasa
ku rasa hidupku hampa
tiada lagi sosok yang
sering membuatku bangga
kini cinta suci tlah
hilang
semua kenangan kini
tinggal bayangan
semua keinginan hanya
akan menjadi angan
semua harapan tlah
terhalang
tuhan kembalikanlah
lagi cinta yang tlah pergi
ku ingin ibu ada di
sini
menemaniku di saat ku
tak dapat bernafas lagi
ibu lah cinta yang
slalu ku ingini
ibu kini ku hanya
dapat menatapi potretmu saja
kini ku seperti orang
gila
menangisi semua yang
tlah tiada
dan berharap hanya
impian belaka
ku pandangi fhoto
wajah mu saat hujan deras menyelimuti rinduku kepada mu….
IBu…
Saat ini aku rindu
akan nasehatmu, aku rindu senyuman indah mu…
IBu…
Kau begitu setia
mengurusku saat aku masih bayi, jari-jari lembutmu masih terasa sampai saat
ini..
IBu..
Anak mu yang disini
hanya bisa berdo’a agar engkau slalu di berikan kesehatan dan senyuman..
Amin…
Ya rabb, jagalah dia
ibu ku agar slalu dalam lindungan mu..
Amin..
(By.mr Ulaga Roby)